Apakah anda akan terkena radang sendi dengkul setelah operasi ACL? apa yang diwajibkan anda Ketahui
- Orang yang merobek ACL mereka memiliki risiko 8,2 kali lebih besar terkena osteoarthritis dengkul dalam 11 tahun.
- Sebuah studi baru menemukan bukti bahwa semakin sedikit berat raga serta kekuatan yang dikenakan orang pada dengkul yang cedera setelah operasi, semakin besar kemungkinan mereka terkena artritis dengkul.
- Temuan baru memperlihatkan bahwa dapat terjadi terdapat korelasi antara jumlah gaya kontak yang terkena sendi serta kerusakan sendi.
Penelitian baru berpotensi mengidentifikasi kenapa beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena radang sendi setelah operasi rekonstruksi ligamen anterior cruciate (ACL).
Itu
Orang yang merobek ACL mereka memiliki risiko 8,2 kali lebih besar terkena osteoarthritis dengkul dalam 11 tahun.
Temuan baru memperlihatkan bahwa dapat terjadi terdapat korelasi antara jumlah gaya kontak yang terkena sendi serta kerusakan sendi.
“Hasil ini terus memperkuat apa yang telah kita lihatlah dalam penelitian lain, bahwa efek robekan ACL serta cedera ACL serta pembedahan tetap bertahan di luar periode ‘rehabilitasi’ yang khas,” Dr. Elizabeth Gardner, seorang dokter kedokteran olahraga ortopedi di Yale Medicine serta pemimpin tim ahli bedah ortopedi buat Yale Athletics, kata Healthline. Gardner tidak terlibat dalam penelitian ini.
Peneliti memberikan penilaian 46 pasien yang menjalani operasi ACL disebabkan cedera dengkul.
Mereka mengukur bagaimanakah beban pada sendi – ataupun jumlah berat raga serta tekanan pada sendi – memberikan pengaruh risiko osteoartritis sendi patellofemoral setelah operasi.
buat melakukan ini, mereka menilai tubuh masing-masing peserta serta kinematika tungkai bawah serta gaya reaksi tanah dalam jangka waktu lompatan ataupun lompatan kecil. Mereka mempergunakan informasi ini buat menghitung jumlah gaya kontak yang ditempatkan pada sambungan.
Tim melakukan pencitraan resonansi magnetik (MRI) dengkul dari 32 peserta lima tahun setelah operasi.
Tim menemukan bahwa orang dewasa belia yang mempergunakan lebih sedikit kekuatan kontak pada persendian mereka saat melompat lebih dapat terjadi mendapatkan derita osteoartritis satu tahun setelah operasi, bersatu dengan osteoartritis yang memburuk hingga lima tahun setelah operasi.
Tim juga menyelidiki bagaimanakah berat raga memengaruhi risiko osteoarthritis serta menemukan bahwa penurunan berat raga dikaitkan dengan berkurangnya gaya kontak pada sendi.
Berat raga yang lebih rendah serta disebabkan itu kekuatan kontak yang lebih sedikit dikaitkan dengan risiko osteoarthritis yang lebih tinggi.
“Ini dapat terjadi yakni tanda perubahan yang sedang berlangsung dalam mekanika sambungan. “Pasien dapat terjadi masih melindungi sendi dengkul disebabkan takut ataupun disebabkan sakit ataupun lemah,” kata Gardner.
Diketahui bahwa cedera ACL meningkatkan risiko radang sendi.
“Air mata ACL ialah cedera signifikan yang memiliki konsekuensi jangka panjang,” serta penyebabnya multifaktorial, kata Dr. Constance Chu, seorang ahli bedah ortopedi serta profesor bedah ortopedi di Stanford Medicine.
Setelah robekan ACL, mekanisme sendi berubah secara signifikan, khususnya bagaimanakah sendi bergeser, berputar, serta berputar, kata Gardner.
“Dalam stroke yang luas, cedera mengubah mekanisme yang tidak sepenuhnya pulih dengan operasi rekonstruksi serta rehabilitasi berikutnya,” kata Chu.
Selain itu, beberapa orang mengalami radang sendi kronis ataupun cedera sebelumnya yang membuat mereka lebih rentan terhadap radang sendi disebabkan genetika serta penuaan, tambah Chu.
Cedera juga dapat mengakibatkan tulang bergeser, saling bertabrakan, yang berikutnya dapatlah membuat rusak tulang rawan, kata Gardner.
Operasi ACL memberikan bantuan memulihkan mekanisme di dengkul, tetapi dokter tidak dapat sepenuhnya memulihkan mekanisme sendi ke kondisi sebelum cedera.
“Mekanika sendi yang berubah dapat berkontribusi pada risiko radang sendi,” kata Gardner.
Orang dapat terjadi menghindari melakukan penerapan terlalu banyak kekuatan pada sendi mereka yang terkena setelah operasi disebabkan takut memperburuk cedera ataupun sebagai respons terhadap rasa sakit, tetapi seiring waktu, kekuatan kontak yang berkurang dapat memiliki efek jangka panjang pada tulang rawan serta kesehatan sendi.
“Kesehatan tulang rawan jangka panjang bergantung pada beban sendi yang optimal, serta tulang rawan menjadi lebih tipis, lebih lembut, serta lebih rentan terhadap cedera dengan beban sendi yang tidak mencukupi,” kata para peneliti.
Beberapa orang dapat terjadi rentan terhadap kerusakan tulang rawan, serta kekuatan kontak yang berkurang dapat mempercepat proses degeneratif.
“Konsekuensi rekonstruksi ACL jauh melampaui periode pemulihan biasa—sayangnya, terdapat konsekuensi jangka panjang,” kata Gardner.
Penelitian baru memperlihatkan korelasi antara cedera ACL serta osteoarthritis, serta itu terkait dengan berapa banyak kekuatan serta berat yang diberikan orang pada dengkul yang terkena setelah operasi. Pengurangan beban pada sendi ini dapat mengakibatkan kerusakan tulang rawan, membuat sendi rentan terhadap kerusakan serta degenerasi jangka panjang.
sumber : https://www.healthline.com/health-news/will-you-get-knee-arthritis-after-acl-surgery-what-to-know