Apakah Man City pernah didakwa dengan FFP sebelumnya?

Apakah Man City pernah didakwa dengan FFP sebelumnya?

rupanya, Manchester City boleh jadi ialah orang jahat dalam jangka waktu ini.

Dugaan pelanggaran keuangan tampaknya sudah membantu kebangkitan klub dalam jangka waktu 15 tahun terakhir, dengan City akhirnya naik menjadikan kekuatan tertinggi Liga Premier sejak 2016 di bawah Pep Guardiola.

sebentar kurangnya kesuksesan kontinental lanjut menggerogoti pemain Spanyol itu, kesuksesan domestik klub dalam beberapa tahun terakhir belum pernah terjadi sebelumnya.

Tapi akhirnya dia mengejar semuanya.

Investigasi Liga Premier yang panjang mengklaim City sudah melanggar peraturan keuangan liga sebanyak lebih dari 100 kali sejak 2009. Ini ialah kendala serius yang bisa mengakibatkan hukuman berat.

Namun, ini bukan kali pertama Man City mengalami kendala FFP. Inilah pengingat kisahnya dengan aturan UEFA.

Kecelakaan FFP pertama City terjadi sembilan tahun lalu pada 2014. The Citizens termasuk di antara beberapa klub yang melanggar aturan impas UEFA, yang berarti mereka membelanjakan lebih dari yang mereka peroleh.

Man City kemudian menjadikan salah satu dari sembilan tim yang terlibat dalam pelanggaran serupa dan Paris Saint-Germain juga didakwa.

Akibatnya, City didenda €60 juta, skuat UEFA dikurangi dari 25 menjadikan 21 pemain, pengeluaran transfer harus dibatasi sebentar batasan gaji skuat dalam jangka waktu dua tahun diberlakukan.

Skandal ini akhirnya memuncak dengan kemenangan besar bagi kota tersebut di hadapan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada tahun 2020.

UEFA Otoritas Kontrol Keuangan Klub (CFCB) sudah memberlakukan larangan dua tahun (dari berkompetisi di Eropa) dan denda € 30 juta pada klub disebabkan melanggar FFP dan gagal melakukan pekerjaan sama dalam penyelidikan.

CFCB, berdasarkan bocoran email yang dipublikasikan di Kaca, klaim City menyamarkan dana ekuitas sebagai kontribusi sponsor, tetapi CAS memberikan keputusan memberi perlawanan UEFA. Pengadilan mengutarakan, “Sebagian besar dugaan pelanggaran yang dilaporkan oleh ruang peradilan CFCB tak berdasar atau dilarang undang-undang,” sebelum memberikan tambahan bahwasannya “tak pantas” untuk mengeluarkan larangan disebabkan kegagalan untuk mematuhi penyelidikan boleh jadi.

Akibat putusan itu, larangan dua tahun City dicabut tetapi mereka masih harus membayar denda €10 juta disebabkan gagal membantu penyelidikan UEFA.