ChatGPT diminta oleh seorang anggota parlemen Jepang untuk menulis pertanyaan untuk diajukan kepada perdana menteri

ChatGPT diminta oleh seorang anggota parlemen Jepang untuk menulis pertanyaan untuk diajukan kepada perdana menteri

ChatGPT OpenAI dapat dilihat pertama kali dalam musyawarah parlementer Jepang, dengan perdana menteri melakukan pengajuan pertanyaan dari anggota parlemen oposisi yang dibuat dengan dukungan chatbot.

Kazuma Nakatani, dari Partai Demokrat Konstitusi, menjelaskan dalam sesi parlemen pada hari Rabu bahwa dia bertanya kepada ChatGPT: “Pertanyaan apa yang akan kamu tanyakan kepada perdana menteri andaikata kamu yaitu anggota majelis rendah parlemen?” Dia kemudian mempergunakan tanggapan tersebut untuk melakukan pengajuan pertanyaan kepada Perdana Menteri Fumio Kishida durasi diskusi tentang rancangan amandemen kebijakan terkait pandemi Covid-19.
[time-brightcove not-tgx=”true”]

Di antara pertanyaan yang diajukan ChatGPT yaitu: “Dalam RUU untuk meninjau kebijakan Covid, apakah menurut kamu kamu sudah cukup mendengarkan pendapat pemerintah daerah serta petugas kesehatan? serta dapatkah kamu memberi tahu kami bagaimana tanggapan orang-orang yang terlibat terhadapnya?”

sementara penggunaan chatbot boleh jadi yakni penyertaan teknologi baru yang aneh dalam langkah-langkah yang sangat drastis, ada kekhawatiran yang berkembang tentang kecepatan adopsi AI.

Baca selengkapnya: Perlombaan senjata AI melakukan perubahan segalanya

Pakar kecerdasan buatan serta pemimpin industri, termasuk Elon Musk, profesor ilmu komputer UC Berkeley Stuart Russell, serta Apple Inc. Steve Wozniak, pengembang pekan ini ingin memberikan tekanan tombol jarak untuk melatih model AI yang kuat. Lebih dari 1.100 orang di industri ini telah menandatangani petisi yang menyerukan jarak enam bulan dari rezim pelatihan yang lebih kuat daripada versi terbaru ChatGPT, untuk memungkinkan pengembangan protokol keselamatan bergabung.

Sesi parlemen Jepang yaitu urusan yang sangat terorganisir. Pertanyaan diberikan sebelumnya, dengan perdana menteri serta sebagian besar menteri pemerintah Jepang biasanya mengandalkan rim teks yang telah disiapkan yang mereka bawa serta dari mana mereka membaca sebagai tanggapan.

Kishida menjawab pertanyaan dengan dukungan ChatGPT dengan naskah yang disiapkan dengan dukungan orang yang berpangkat pemerintah terkait.

sumber : https://time.com/6267047/japan-chatgpt-parliament/