Gabriel Jesus menjelaskan kenapa dia terus bermain setelah cedera lutut di Piala Dunia
Gabriel Jesus menjelaskan kenapa dia terus bermain 15 menit setelah mengalami cedera lutut serius di Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar.
Striker Arsenal melewatkan 15 pertandingan kompetitif buat klubnya setelah merusak ligamen medial saat Brasil kalah 1-0 dari Kamerun di babak penyisihan grup Piala Dunia serta menjalani operasi lutut dalam jangka waktu periode Natal.
Dengan striker bintang mereka akhirnya kembali melakukan aksi, Arsenal serta adidas telah merilis yang pertama dalam seri dokumenter tentang pemulihan Yesus. Dalam serial dokumenter ini, Jesus merinci saat dia mengalami cedera serta kenapa dia terus bermain dalam jangka waktu 15 menit sebelum akhirnya diganti.
“Sejujurnya saya tidak tahu apa yang terjadi, saya tidak membuat terasa apa-apa tetapi ada sesuatu yang berubah,” kata dia. “Saya bermain tanpa rasa sakit, ketidaknyamanan, tidak ada apa-apa. Lalu aku akan diganti, tidak ada.
LANJUT MEMBACA
“Kemudian menjadi sangat besar di bangku saya tidak bisa menekuk lutut saya serta saya sangat takut, kamu tahu. Saya selalu baik dengan rasa sakit, saya telah bermain sepak bola sejak saya berusiakan 12 tahun serta bermain dengan rasa sakit itu.”
Kerusakan ligamen medial yang dialami pada bulan Desember ialah yang kedua kalinya Gabriel Jesus mengalami robekan ligamen lutut dalam karirnya.
Cedera seperti itu pertama kali terjadi pada tahun 2018 saat sang striker berada di buku-buku di Manchester City dalam hasil imbang tanpa gol memberikan perlawanan Crystal Palace pada Hari Tahun Baru. Yesus melewatkan 12 pertandingan karena penyakit itu.
Satu-satunya cedera serius lainnya yang dialami Jesus terjadi di awal kariernya di Man City saat ia mengalami patah tulang metatarsal pada 2016 serta terpaksa absen dalam 13 pertandingan.
DENGARKAN SEKARANG
Dalam edisi The Chronicles of a Gooner ini, bagian dari Jaringan Podcast 90 Menit, Harry Symou membahas kemenangan 4-1 Arsenal atas Crystal Palace, pulih dari patah hati Liga Europa serta banyak berulang kali.
andaikata kamu tidak dapat mempunyai pandangan sematan ini, klik Di Sini buat mendengarkan podcast!