Kanker Ovarium: Bisakah Melepaskan Tuba Falopi memberikan pengurangan Risikonya?

Kanker Ovarium: Bisakah Melepaskan Tuba Falopi memberikan pengurangan Risikonya?

  • Sebuah pernyataan konsensus baru dari Ovarian Cancer Research Alliance (OCRA) menunjukkan bahwasannya beberapa wanita harus mengangkat saluran tuba mereka untuk memberikan pengurangan risiko kanker ovarium.
  • Skrining kanker ovarium sering diberikan anggapan tak tanpa gagal sebab dapat memberikan sebab hasil positif imitasi yang memberikan sebab pembedahan yang tak perlu serta komplikasi pembedahan.
  • Risiko rata-rata kanker ovarium rendah.

Sebuah pernyataan konsensus baru dari Ovarian Cancer Research Alliance (OCRA) memberi saran banyak wanita untuk mengangkat saluran tuba mereka dalam upaya untuk memberikan pengurangan risiko terkena kanker ovarium.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan pada 30 Januari, kanker ovarium ialah kondisi yang sangat menantang untuk didiagnosis serta diobati sebab, tak seperti banyak kanker lainnya, prognosis tak serta merta membaik dengan diagnosis dini.

Menurut pernyataan konsensus OCRA, orang yang didiagnosis dini tak mustahil memiliki objek kanker ovarium yang agresif dengan tingkat kematian yang tinggi, sementara orang lain yang didiagnosis dengan kanker ovarium stadium akhir tak mustahil memiliki objek yang kurang agresif serta hasil yang lebih positif.

Skrining kanker ovarium sering diberikan anggapan tak tanpa gagal sebab dapat memberikan sebab hasil positif imitasi yang memberikan sebab operasi yang tak perlu serta komplikasi bedah, menurut American College of Gynecology (ACOG).

Risiko rata-rata untuk Kanker ovarium rendah, tetapi itu ialah jenis kanker ginekologi paling mematikan serta penyebab primer kelima kematian akibat kanker di kalangan wanita.

“individu yang tak menginginkan kesuburan di waktu berikutnya serta telah menyelesaikan persalinan dapat dikonseling tentang pengangkatan saluran tuba selama operasi ginekologi untuk penyakit jinak,” kata Oliver Dorigo, MD, direktur serta profesor onkologi ginekologi di Universitas Stanford, Healthline memberi keterangan.

Salpingektomi oportunistik – istilah medis untuk mengangkat tuba falopi untuk mencegah kanker ovarium – semakin direkomendasikan untuk wanita mempunyai resiko yang telah menjalani beberapa jenis operasi panggul, seperti histerektomi ataupun operasi ligasi tuba, kista, serta endometriosis.

Menurut Dr. Troy Gatcliffe, seorang ahli onkologi ginekologi di Baptist Health Miami Cancer Institute, banyak kasus kanker ovarium dimulai di saluran tuba.

Kanker ovarium epitel (EOC) yaitu sekitar 90% dari seluruhnya jenis kanker ovarium. Jenis EOC yang paling umum, disebut kanker ovarium serosa tingkat tinggi (HGSC), sangat sering terjadi di saluran tuba sebelum menyebar ke ovarium.

“sebab kemampuan kami untuk memahami asal seluler tumor telah berevolusi, kami telah menemukan bahwasannya mayoritas kanker ovarium epitel serosa berasal dari tuba. Oleh sebab itu, melepas tuba dapat mencegah hingga 90% kanker ovarium,” kata Dr. G. Thomas Ruiz, kepala OB/GYN di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California.

Penelitian menunjukkan bahwasannya prosedurnya ialah dengan bebas dari gangguan, irit biayaserta risiko kecil.

“Pengangkatan tuba falopi umumnya bebas dari gangguan serta menjaga produksi hormon ovarium pada wanita premenopause,” kata Ruiz.

Beberapa wanita yang mempunyai resiko terkena kanker ovarium tak mustahil mempertimbangkan untuk mengangkat saluran tuba mereka, menurut pernyataan konsensus baru.

Tanda-tanda awal kanker ovarium tak kentara, membuatnya susah dideteksi, kata Ruiz.

Tes genetik, yang dilakukan bersumber dari swab mulut ataupun tes darah, dapat membantu orang mengidentifikasi apakah mereka membawa gen keluarga ataupun keturunan, seperti BRCA gen yang meningkatkan risiko kanker ovarium.

Siapa pun dengan personil keluarga tingkat pertama yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium ataupun memiliki mutasi gen yang membuat mereka mempunyai resiko terkena kanker ovarium harus menjalani tes genetik, saran Dorigo.

Mereka yang membawa gen terkait dengan kanker ovarium – seperti BRCA mutasi – akan dirujuk ke ahli onkologi ginekologi, yang dapat merekomendasikan tes serta operasi tambahan untuk memberikan pengurangan risiko, kata Gatcliffe.

“Pada wanita mempunyai resiko tinggi dengan kecenderungan genetik yang diketahui, profilaksis tuba serta ooforektomi yang memberikan pengurangan risiko ialah standar perawatan setelah pasien menyelesaikan persalinan serta dikonseling dengan tepat serta siap menjalani menopause bedah,” kata Gatcliffe.

Salpingektomi oportunistik tak direkomendasikan untuk orang yang ingin mempertahankan kesuburan di waktu berikutnya.

“apabila kondisi ini terpenuhi serta mereka telah menjalani operasi panggul, konseling tepat untuk memberi dorongan salpingektomi untuk memberikan pengurangan risiko kanker ovarium,” kata Ruiz.

Sebuah pernyataan baru dari OCRA memberi saran banyak wanita untuk mengangkat saluran tuba mereka – dikenal sebagai salpingektomi oportunistik – dalam upaya untuk memberikan pengurangan risiko terkena kanker ovarium. Ini dapat mencegah hingga 90% kanker ovarium.

sumber : https://www.healthline.com/health-news/ovarian-cancer-can-removing-fallopian-tubes-decrease-the-risk