Perubahan iklim melakukan penyelamatan Eropa dari Putin musim dingin ini
Perubahan iklim telah membuat Eropa cukup hangat pada musim dingin ini buat melakukan penyelamatan krisis energi Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi jeda itu tak mustahil akan cepat berlalu kalau — tak mustahil ketika — perubahan iklim yang sama memberikan sebab krisis musim panas ini. Musim dingin yang hangat serta kering biasanya mempunyai arti musim panas yang panas serta kering, serta bantuan jangka pendek Eropa dapat melakukan pencegahan benua itu bersiap menghadapi gelombang krisis energi berikutnya.
Tahun lalu dapat dilihat rekor suhu tinggi di sebagian besar dunia, serta musim dingin yang secara historis enteng mirip ini bukan pertanda baik buat suhu musim panas yang akan datang di Eropa. Dengan lebih sedikit curah salju musim dingin serta karena itu lebih sedikit pencairan salju, ditambah musim yang lebih panas serta lebih kering yang mengarah pada penguapan yang lebih besar serta konsumsi listrik yang lebih tinggi buat pendinginan, musim panas 2023 dapat mengguncang pasar energi Eropa serta global berulang kali serta kemudian membuat Eropa tak siap menghadapi musim dingin yang akan datang.
[time-brightcove not-tgx=”true”]
Efek langsung dari musim dingin yang hangat serta sebagian besar tak bersalju pada potensi situasi energi musim panas adalah terbatasnya pembangkitan listrik. Pada tahun 2022, kekeringan parah di seluruh Eropa telah memberikan sebab penurunan besar-besaran permukaan air di sungai serta danau. Misalnya, danau di Portugal hanya berkapasitas 29% di musim panas, tak lebih dari akhir Juli 2022. Banyak danau lain di seluruh Eropa sangat rendah sehingga pembangkit listrik tenaga air tak beroperasi dengan kapasitas penuh, atau tak beroperasi sama sekali. Pembangkit listrik tenaga air di Spanyol telah turun lebih dari 53% serta pembangkit listrik tenaga air besar terpaksa ditutup. Italia turun 37,7%. Produksi energi di Prancis secara keseluruhan berada pada titik terendah sepanjang masa, dengan kekurangan pembangkit listrik tenaga air sebesar 22% karena tingkat air yang rendah. Ini hanya contoh.
Ketinggian air penting buat menjaga lampu tetap menyala. Pada tahun 2020 serta 2021, tenaga air menyumbang sekeliling 17% dari listrik UE. kalau musim panas ini mendekati panas serta kering tahun 2022, Eropa bisa kehilangan kapasitas pembangkit dua digit. serta, tentu saja, Eropa memasuki musim panas ini dengan ketinggian air masih menyebabkan malapetaka bahkan tahun lalu. sementara itu, prakiraan menunjukkan bahwa musim akan lebih panas dari tahun lalu. Layanan musim resmi Inggris, Met Office, mengharapkan pola pendinginan La Niña yang telah berlaku dalam jangka waktu tiga tahun terakhir meningkat, memberikan sebab suhu global meningkat. Yang lain setuju. Tetapi bahkan kalau tak lebih panas, itu akan menjadikan kering karena hujan salju yang turun sejauh musim dingin ini.
Tenaga air tak hanya sama pentingnya dengan kapasitas pembangkitan. Mereka juga menyediakan layanan stabilisasi jaringan karena lebih luwes — “dapat didistribusikan”, artinya tersedia sesuai permintaan — daripada jenis energi lainnya. Pasalnya, bendungan bisa dibuka atau ditutup sesuka hati buat mengeluarkan air dari reservoir di belakangnya, sedangkan sumber energi lain membutuhkan bahan bakar atau musim yang bekerja sama. Kemampuan sesuai permintaan ini menjadikan mungkin layanan penyimpanan, sama dengan baterai. Dengan demikian, pembangkit listrik tenaga air lebih andal daripada tenaga angin, sang surya atau bahan bakar fosil, serta juga lebih murah daripada seluruh sumber listrik lainnya. Hilangnya keunggulan harga ini, stabilitas jaringan, serta penawaran pembangkit listrik tenaga air yang bisa diterapkan akan menaikkan harga listrik serta mengurangi efisiensi jaringan di Eropa.
sementara itu, konsekuensi dari tingkat air yang lebih rendah mempengaruhi pembangkitan energi lainnya juga. Tenaga nuklir, misalnya, membutuhkan air buat pendinginan. ketika tingkat air turun drastis, pembangkit nuklir bisa menjadikan sangat beresiko. Prancis, yang biasanya memperoleh lebih dari 70% listriknya dari tenaga nuklir, harus memangkas produksi beberapa pembangkit nuklir pada tahun 2022 karena kekeringan (serta lainnya karena pemeliharaan). Sungai-sungai yang terkuras kekeringan juga dapat mengganggu produksi batu bara. Lebih sedikit tongkang batu bara yang bisa melintasi perairan Eropa ketika tak ada air di dalamnya. Pada tahun 2022, Jerman, antara lain, terpaksa menghentikan beberapa operasi pembangkit listrik tenaga batu bara karena kekurangan batu bara yang disebabkan oleh pembatasan pengiriman akibat penyusutan sungai.
Sebaliknya, pembangkit listrik tenaga air, nuklir, serta batu bara yang lebih rendah mempunyai arti lebih banyak gas alam yang harus dibakar buat menutupi perbedaannya. Energi angin serta sang surya sebagian dapat diimbangi, tetapi seberapa banyak tergantung pada musim. Bahkan pada kapasitas penuh, energi terbarukan ini bergabung-sama hanya mencapai sekeliling 25% dari total campuran massa saat ini. Jadi, meskipun stok gas Eropa saat ini berada pada level rekor karena pembelian yang panik pada tahun 2022 serta musim dingin yang enteng, dampak parah dari perubahan iklim dalam jangka waktu musim panas dapat memaksa Eropa buat membakar cukup banyak gas buat menghabiskan surplus saat ini, serta pantas sebelum musim dingin berikutnya. . Konsumsi energi yang lebih tinggi dari permintaan pendinginan dalam jangka waktu gelombang panas akan berkontribusi pada hal ini.
sulit buat memprediksi dampak pasti dari seluruh ini terhadap harga energi serta stabilitas pasar, tetapi perubahan besar serta setidaknya beberapa peningkatan harga tak mustahil terjadi. Luasnya ini akan tergantung pada seberapa pendek dunia ini pada gas alam, minyak, batu bara serta bahan bakar lainnya, serta tentu saja musim – serta keadaan darurat atau situasi krisis yang tak terduga, mirip kalau pemogokan buruh memberikan peningkatan berulang kali di tenaga nuklir Prancis. tumbuhan, kalau Putin dibunuh, atau China menginvasi Taiwan.
Variabel lain yang berperan termasuk seberapa cepat China dapat memulihkan serta menjalankan kembali sektor industrinya setelah bertahun-tahun lockdown COVID-19, dengan kebangkitan China diperkirakan akan memberikan tekanan besar pada permintaan komoditas energi global. Keberhasilan Eropa pada tahun 2022 dalam mencapai sasaran penyimpanan gas alamnya meskipun ada pemotongan ekspor Rusia serta embargo benua pada energi Rusia sebagian besar karena China tetap tutup. Ini mengurangi permintaan global, menjadikan mungkin Eropa buat menimbun LNG, meskipun dengan biaya yang sangat mahal. Pada tahun 2023, pembukaan kembali China akan mengalihkan sebagian besar perdagangan LNG global dari Eropa serta menaikkan harga di seluruh dunia, sehingga Eropa tak mustahil kesulitan buat mengganti gas suar musim panas ini.
Pertanyaan lain adalah apakah Arab Saudi serta negara-negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) lainnya akan memangkas, mempertahankan, atau meningkatkan produksi minyak mentah pada tahun 2023. Keputusan ini dibuat buat menjaga harga tetap tinggi dengan membatasi pasokan, yang dampaknya konkret pada Khususnya harga minyak, tetapi dengan efek tak langsung pada rantai pasokan energi lainnya. OPEC memangkas produksi pada Oktober 2022 buat seluruh tahun 2023, mengutip “periode ketidakpastian yang meningkat serta tantangan yang memberikan peningkatan, di tengah tingkat inflasi yang tinggi, pengetatan moneter oleh bank sentral utama, tingkat utang negara yang tinggi di banyak wilayah, serta hambatan pasokan yang lanjut berlanjut. .” ” Penyesuaian lebih lanjut pada tahun 2023 dapat membuat terkejut pasar. Keputusan mirip itu, walau tak terduga, dapat bergantung pada apa yang dilakukan Rusia.
Ini adalah ketidaktahuan terbesar ketiga, apakah Kremlin menanggapi berbagai sanksi dunia Barat serta batas atas harga produk energi Rusia dengan membatasi produksi atau mengalihkan ekspor. kalau itu terjadi, krisis energi berikutnya — bukan berulang kali krisis, karena Putin telah kalah dalam perang energi — dapat mengguncang pasar energi berulang kali karena Eropa masih mengimpor lebih dari 17 miliar meter kubik (bcm) setara LNG dari Eropa, Rusia. kenyataannya, Eropa mengimpor LNG Rusia 12% lebih banyak pada tahun 2022 dibandingkan pada tahun 2021. Masih belum ada larangan Eropa terhadap LNG Rusia. Benua ini juga terikat dengan diesel Rusia, meskipun embargo produk minyak sulingan dari Rusia akan berlaku pada 5 Februari 2023. Amerika Serikat tak dapat mengimbangi akhir dari diesel Rusia karena kapasitas penyulingan, serta kilang baru di Timur Tengah akan tak online Sebelum 2024, sehingga beberapa gangguan pasar diperkirakan terjadi. Masing-masing poin ini mewakili potensi tekanan pada Putin yang bisa meningkatkan tekanan pada pasar energi global.
Minyak Rusia juga berperan. India serta China khususnya melakukan pembelian banyak minyak mentah Rusia juga, serta Rusia sekarang sangat bergantung pada mereka sebagai pelanggan energi. Terhadap latar belakang ini, batas harga Barat $ 60 buat minyak mentah Rusia tampaknya membuahkan hasil, karena sebagian besar minyak Rusia dijual di bawah batas ini. Namun hal itu dapat memberikan dorongan Moskow buat memangkas produksi, atau mempertahankan atau meningkatkannya buat melakukan percobaan menutupi kekurangan anggaran. Namun, analisis yang lebih dalam dari batas harga menunjukkan bahwa mereka tak benar-benar mempengaruhi penghasilan energi Rusia karena minyak mentah yang berbeda dijual di pasar global yang berbeda. Either way, mengantisipasi menyerbu energi Putin tak menjadikan lebih mudah.
Yang pasti, kekurangan energi global serta komoditas lainnya akan berlanjut hingga 2023, serta tak mustahil hingga 2024 kalau tak lebih. Saat persediaan habis, kejutan, keadaan darurat, pemogokan, badai besar, kecelakaan, atau peristiwa tak terduga lainnya akan mengguncang pasar. Harga listrik akan menjadikan fluktuasi secara tak terduga, demikian pula harga bahan bakar bekas mirip gas alam.
Meskipun Eropa telah mengakali Putin musim dingin ini, ironisnya dibantu oleh bencana perubahan iklim yang dijanjikan buat melarikan diri serta bahan bakar fosil Rusia telah berkontribusi besar, 12 bulan ke depan tak mustahil tak akan lebih mudah terlepas dari apakah Kremlin masih menikmatinya. pengaruh di bidang energi. Kebaikan musim dingin ini akan menjadikan sesuatu yang dianggap Eropa sebagai pedang bermata dua kalau musim panas mendatang mengikuti tren suhu yang memecahkan rekor. sementara benua itu mendapat kemenangan lotere perubahan iklim musim dingin ini, peluangnya buat memberikan kemenangan dua kali berturut-turut rendah, terutama ketika kemenangan kedua bergantung pada memudarnya momentum terkait perubahan iklim yang sama.
sumber : https://time.com/6253276/climate-change-saved-europe-energy-crisis/