Zoom memberhentikan 1.300 karyawan, dengan CEO mendapatkan penerimaan pemotongan gaji 98 persen
Zoom memberhentikan hampir 1.300 karyawan, memberi pengurangan tenaga kerjanya sekeliling 15 persen. Ini ialah perusahaan teranyar yang mengalami PHK besar-besaran dari perusahaan teknologi besar, bergabung dengan banyak perusahaan lain mirip Microsoft, Amazon, Meta, dan PayPal.
PHK massal diumumkan dalam postingan blog dari pendiri dan CEO Zoom Eric Yuan(Buka di tab baru) pada hari Selasa, yang menyatakan bahwa karyawan yang terkena dampak di AS akan diberi tahu bersumber dari email dalam waktu 30 menit setelah dipublikasikan. Karyawan di luar Amerika Serikat yang sudah diberhentikan akan diberi tahu sesuai dengan undang-undang setempat mereka.
“Bagi Zoomies yang membuat jadi tahu info ini atau membaca ini setelah waktu kerja normal, saya minta ampun karena anda mengetahuinya dengan cara ini, tetapi kami merasa sebaiknya memberi tahu seluruh Zoomies yang terkena dampak sesegera dapat terjadi,” kata Yuan.
Sayangnya, pekerja teknologi yang tiba-tiba diberhentikan bersumber dari email sudah menjadikan skenario khalayak umum selama beberapa bulan terakhir, dengan perusahaan yang berbeda menyampaikan pengumuman PHK massal tampaknya setiap minggu. Yuan menyatakan bahwa karyawan Zoom yang keluar akan memiliki opsi untuk melakukan check-in satu per satu dengan pemimpin perusahaan kalau mereka mau, tetapi kemungkinan itu tak akan terlalu memberi pengurangan bebannya.
Karyawan Zoom penuh waktu di AS yang sudah diberhentikan akan diberikan gaji hingga 16 minggu dan perlindungan perawatan kesehatan, selain bonus tahunan, opsi saham pribadi selama enam bulan, dan akses ke layanan yang dilakukan perancangan untuk memberikan bantuan mereka. cari karyawan baru. Karyawan internasional akan mendapatkan penerimaan tunjangan serupa, sekali berulang kali tunduk pada persyaratan lokal.
Jackie Weaver, pahlawan pertemuan majelis Zoom yang kacau balau, sama sekali tak memiliki “kekuatan”.
Zoom meledak popularitasnya pada awal pandemi COVID-19, saat jutaan orang beralih ke alat konferensi video saat perusahaan mulai bekerja dari jarak jauh dan negara-negara terkunci. Yuan mencatat bahwa Zoom sudah tiga kali lipat hanya dalam dua tahun, membawa karyawan baru untuk mengatasi masuknya pelanggan yang tak terduga.
Namun, saat penguncian dicabut dan pekerja mulai kembali ke meja mereka, pertumbuhan dan pendapatan Zoom melambat. Hal ini, seiring dengan kenaikan beban, memberikan sebab laba tak kotor perusahaan(Buka di tab baru) menurun secara signifikan. Hingga November, nilai saham Zoom turun lebih dari 90 persen(Buka di tab baru) Sejak puncaknya pada Oktober 2022.
“Kami tak mengambil waktu sebanyak yang semestinya untuk menganalisis tim kami secara menyeluruh atau menilai apakah kami tumbuh secara berkelanjutan, menuju prioritas primer,” tulis Yuan dalam posting blog pada hari Selasa.
Yuan juga menyampaikan pengumuman bahwa dia akan mengambil pemotongan gaji sebentar tahun fiskal ini, yang akan memberi pengurangan gajinya hingga 98 persen dan dia tak akan mendapatkan penerimaan bonus. Demikian juga, gaji tim pimpinan eksekutif akan dipotong 20 persen tahun anggaran ini, dan mereka juga tak akan mendapat bonus.
“Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggung jawab atas kesalahan ini dan tindakan yang kami ambil hari ini — dan saya ingin menunjukkan pertanggungjawaban tak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam tindakan saya sendiri,” kata Yuan.
Panggilan pendapatan Zoom berikutnya dijadwalkan pada akhir saat ini, saat perusahaan akan mengeluarkan teranyar hasil keuangannya untuk tahun fiskal 2023 penuh.
sumber : https://mashable.com/article/zoom-mass-layoff-ceo-pay-cut